Minggu, 18 November 2012

Makalah SIKLUS HIDROLOGI


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Salah satu planet dalam tata surya yang mempunyai kandungan air yang cukup banyak adalah bumi. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer merupkan lapisan yang terdapat dibagian luar bumi terdiri ata air laut, sungai, danau, air dalam tanah, dan resapan-respan. Presentase air paling banyak terdapat dilautan, yakni sekitar 97,5%, dalam bentuk es 75%, dan dalam bentuk uap di udara sekitar 0,001%.
Air merupakan salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air dapat ditemukan disemua tempat dipermukaan bumi ini. Air merupakan sumber daya abiotik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua kegiatan hidup manusia bersinggungan langsung dengan air. Misalnya, air digunakan untuk keperluan minum, memasak, mencuci, dan lain-lain. Dari contoh-contoh itu bisa kita jadikan titik tolak untuk menyimpulkan seberapa penting peran air bagi kehidupan yang ada dibumi.
Namun pada kenyataannya, dewasa ini penggunaan air terus meningkat. Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan penggunaan air juga turut meningkat. Akibatnya, kelangkaan air bersih pun terjadi. Apalagi disaat musim kemarau seperti sekarang ini, banyak sekali deretan orang yang mengantre untuk mendapatkan air bersih. Kelangkaan air bersih ini merupakan salah satu masalah yang harus segera ditanggulangi.
Fenomena tersebut mendorong kami untuk menyusun makalah ini. Dengan harapan para pembaca nantinya dapat mengerti bagaimana peran penting air bagi kehidupan yang selanjutnya dapat menumbuhkan kesadaran untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi generasi mendatang.

1.2 Rumusan Masalah
a.       Bagaimana proses siklus hidrologi berlangsung?
b.      Bagaimana pengaruh siklus hidrologi bagi ketersediaan air dimuka bumi?
c.       Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk melestarikan ketersediaan air?


1.3 Tujuan
a.       Untuk mengetahui proses siklus hidrologi ?
b.      Untuk mengetahui pengaruh siklus hirologi bagi ketersediaan air dimuka bumi
c.       Untuk mengetahui usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan ketersediaan air
























BAB 2
TELAAH PUSTAKA

2.1 Asal mula air
Tidak ada yang tau pasti bagaimana awal mula air terbentuk. Keberadaan air telah diketahui sejak dahulu kala. Fungsi serta manfaatnya pun telah diakui oleh manusia-manusia yang hidup sejak dulu. Keberadaan air sejak dahulu kala dapat dibuktikan dengan adanya berbagai ilmuwan yang mampu mengasilkan berbagai penelitian tentang air hingga melahirkan disiplin ilmu air yang biasa disebut hidrologi.
2.2             Manfaat air bagi makhluk hidup

a.       Air Bekerja Dengan Ajaib
Bila Anda minum banyak air bersih dan jernih, maka hal tersebut akan memacu peningkatan kesehatan Anda, di mana para peneliti menemukan bahwa, makin hari makin banyak keuntungan dengan minum air dalam jumlah yang cukup bagi kesehatan, termasuk:
Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik
Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat menyebabkan menurunnya metabolisme.
b.      Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh
Anda akan mampu bekerja lebih keras/berat bila mendapatkan air yang cukup. Sebagai tambahan, air dapat memperkuat daya tahan tubuh Anda. Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi saat Anda bekerja.
c.       Tahan lapar
Rasa lapar kadang merupakan penyamaran dari rasa haus. Sewaktu anda mengalami dehidrasi (kekurangan air) Anda mungkin merasa ingin makan padahal yang Anda butuhkan sebenarnya adalah air. Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk
mencegah makan berlebihan.
d.      Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit
Para peneliti saat ini meyakini bahwa cairan atau tepatnya air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, dan kanker kandung kemih.
2.3             Sumber air
Sumber air yang dapat dimanfaatkan dialam ini digolongkan menjadi 3, yaitu :
a.       Air hujan
Air hujan adalah air yang menguap karena panas dan mengembaara di udara. Air hujan merupakan sumber air yang paling penting, terutama bagi daerah kering.
b.      Air tanah
Air tanah merupakan air yang terdapat diantara butir-butir tanah dan retakan batuan yang ada didalam tanah. Air tanah terjadi karena tanah memiliki kemampuan infiltrasi/daya serap.
c.       Air permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Dalam proses pengaliran ini, kemungkinan terjadi pencemaran air lebih besar. Cotoh air permukaan adalah air yang mengalir disungai.
2.4             Syarat air bersih
a.       Syarat fisis
Air hendaknya tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan memiliki suhu ± 25ºC.
b.      Syarat kimia
Air tidak boleh mengandung zat-zat mineral dan zat-zat kimia yang jumlahnya melampui batas.
c.       Syarat bakteorologi
Air tidak boleh mengandung bakteri-bakteri apapun yang jumlahnya melebihi batas.
2.5             Klasifikasi air
a.       Kelas I
Air yang dapat digunakan untuk air minum, mengolah makanan, dan untuk hal-hal lain yang mengharuskan keadaan air yang sama dengan kegunaan tersebut.
b.      Kelas II dan III
Air yang dapat digunakan untuk sarana/prasarana rekreasi, peternakan, pengairan tanaman, dan budidaya ikan tawar.
c.       Kelas IV
Air yang dapat digunakan untuk industri, pengairan tanaman, dll.















BAB 3
METODOLOGI

3.1 Metode penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah telaah pustaka. Kami mencari berbagai sumber, baik itu buku maupun browsing internet, guna memperoleh data yang baik dalam penyusunan makalah ini.

3.2 Tempat dan waktu penelitian
Pengumpulan data kami lakukan di SMAN 1 Geger yang beralamat di Jl. Raya Uteran No. 634 Geger Madiun.

3.3 Alat
a.       Laptop
b.      Lks PLH kelas XI semester gasal
c.       Pulpen
d.      Buku catatan




















BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

a.       Bagaimana proses siklus hidrologi berlangsung ?

Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

b.      Bagaimana pengaruh siklus hidrologi terhadap ketersediaan air dimuka bumi?

Dengan adanya siklus hidrologi menyebabkan kuantitas air dibumi relatif tetap.

c.       Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk melestarikan ketersediaan air?
                                i.            Menggunakan air secara bijak
                              ii.            Melakukan reboisasi hutan gundul
                            iii.            Memperbaiki pipa-pipa dan kran air
                            iv.            Dan lain-lain

4.2 Pembahasan
a.       Bagaimana proses siklus hidrologi berlangsung ?
Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi, air melepaskan energi dengan lingkungannya dan memanaskan lingkungan. Siklus hidrologi secara signifikan berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi. Bahkan saat air dalam keadaan masing-masing memainkan peran penting, siklus hidrologi membawa signifikansi dalam keberadaan air di planet kita dengan mentransfer air dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Mulai dari memurnikan air, mengisi ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai bagian dunia.

Siklus Hidrologi dibedakan menjadi 3, yaitu :
                                i.            Siklus pendek
Urutan siklus pendek meliputi : 
 

              












Gambar 4.1 Fase siklus hidrologi pendek













Gambar 4.2  Siklus hidrologi pendek

                              ii.            Siklus hidrologi sedang
Fase siklus hidrologi sedang meliputi :
 


















Gambar 4.3 Fase siklus hidrologi sedang

 






















Gambar 4.4 Siklus hidrologi sedang



                            iii.            Siklus hidrologi panjang
Fase siklus hidrologi panjang meliputi :





















Gambar 4.5 Fase siklus hidrologi panjang

 


















Gambar 4.6 Siklus hidrologi panjang



Selain terdapat pembagian jenis, dalam siklus hidrologi juga terdapat beberapa istilah yang lazim digunakan. Istilah-istilah itu meliputi :
                                  i.            Presipitasi
Uap air yang jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari terjadi di atas lautan.
                                ii.            Canopy intersepsi
Pengendapan yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya menguap kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah.
                              iii.            Pencairan salju
Limpasan yang dihasilkan oleh salju mencair.
                              iv.            Limpasan (runoff)
Berbagai cara di mana air bergerak di seluruh negeri. Ini mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran (channel runoff). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, atau disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia lainnya.
                                v.            Infiltrasi
Aliran air dari permukaan tanah ke dalam tanah. Setelah disusupi, air menjadi kelembaban tanah (soil moisture) atau air tanah (groundwater).
                              vi.            Arus Bawah Permukaan
Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai pegas atau dipompa) atau akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada elevasi lebih rendah dari tempat itu disusupi, di bawah tekanan gaya gravitasi atau gravitasi diinduksi. Tanah cenderung bergerak lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap dalam akuifer selama ribuan tahun.
                            vii.            Penguapan
Transformasi air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah ke lapisan atmosfer. Sumber energi untuk penguapan utama adalah radiasi matahari. Penguapan banyak yang implisit meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun bersama-sama mereka secara khusus disebut sebagai evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi tahunan total sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mi) volume air, 434.000 km3 (104.000 cu mi) yang menguap dari lautan.
                          viii.            Sublimasi
Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) ke uap air.
                              ix.            Adveksi
Gerakan air - dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer. Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas tanah.
                                x.            Kondensasi
perubahan uap air menjadi tetesan air cair di udara, wujud kondensasi berupa awan dan kabut.
                              xi.            Transpirasi
Pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke udara.

b.      Bagaimana pengaruh siklus hidrologi terhadap ketersediaan air dibumi?

Dengan adanya siklus hidrologi kuantitas air muka bumi relatif tetap. Karena, meskipun air digunakan terus menerus air akan tetap mengalami siklus hidrologi. Hal inilah yang membuat jumlah air dari waktu ke waktu relatif tetap. Namun, jumlah air yang tetap bukan berarti kualitasnya turut tetap. Sebab dalam siklus hidrologi air akan bersinggungan langsung dengan lingkungan. Seperti yag kita ketahui, kualitas lingkungan dari tahun ke tahun mengalami kemunduran, begitu pula dengan kualitas air. Oleh karenanya tidak heran jika lama-kelamaan didunia ini akan terjadi krisis air bersih yang layak untuk dikonsumsi.

c.       Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk melestarikan ketersediaan air ?
                                  i.          Menggunakan air secara bijak
Sadar atau tidak seringkali kita menggunakan air secara berlebihan. Padahal jumlah air bersih semakin berkurang. Untuk itu kita harus bersikap bijak dalam menggunakan air. Misalnya, jika saat ini kita masih terbiasa mandi dengan gayung, ubahlah kebiasaan itu dengan menggunakan shower. Sebab, dengan memakai shower, air yang kita gunakan akan lebih sedikit dan efisien.
                           ii.          Melakukan reboisasi pada hutan gundul
Reboisasi dilakukan untuk menghasilkan tanaman-tanaman baru yang kar-akarnya mampu menampung cadangan air. Sehingga ketika musim kemarau, kelangkaan air pun bisa dihindari.
                         iii.          Memperbaiki pipa-pipa dan kran air
Jika ada pipa-pipa dan kran air yang rusak atau bocor hendaknya segera diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya air yang terbuang sia-sia melalui pipa atau kran tersebut.

Pada dasarnya seluruh usaha yang dapat kita lakukan untuk menjaga ketersediaan air haruslah bermula dari adanya kesadaran dari dalam diri sendiri dan komitmen untuk melakukan usaha itu secara berkelanjutan.













BAB 5
SARAN DAN KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Meskipun air mengalami siklus hidrologi, hal itu tidak menjamin air bersih selalu ada. Untuk itu perlu ada upaya dan kesadaran untuk menghemat air.

5.2 Saran
Perlu ada kesadaran dari dalam diri sendiri untuk melakukan penghematan air agar ketersediaan air terjaga hingga masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar