BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Salah satu
planet dalam tata surya yang mempunyai kandungan air yang cukup banyak adalah
bumi. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer merupkan
lapisan yang terdapat dibagian luar bumi terdiri ata air laut, sungai, danau,
air dalam tanah, dan resapan-respan. Presentase air paling banyak terdapat
dilautan, yakni sekitar 97,5%, dalam bentuk es 75%, dan dalam bentuk uap di
udara sekitar 0,001%.
Air merupakan
salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air dapat ditemukan disemua tempat
dipermukaan bumi ini. Air merupakan sumber daya abiotik yang keberadaannya
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua kegiatan hidup
manusia bersinggungan langsung dengan air. Misalnya, air digunakan untuk
keperluan minum, memasak, mencuci, dan lain-lain. Dari contoh-contoh itu bisa
kita jadikan titik tolak untuk menyimpulkan seberapa penting peran air bagi
kehidupan yang ada dibumi.
Namun pada
kenyataannya, dewasa ini penggunaan air terus meningkat. Laju pertumbuhan
penduduk yang meningkat menyebabkan penggunaan air juga turut meningkat.
Akibatnya, kelangkaan air bersih pun terjadi. Apalagi disaat musim kemarau
seperti sekarang ini, banyak sekali deretan orang yang mengantre untuk
mendapatkan air bersih. Kelangkaan air bersih ini merupakan salah satu masalah
yang harus segera ditanggulangi.
Fenomena tersebut mendorong kami
untuk menyusun makalah ini. Dengan harapan para pembaca nantinya dapat mengerti
bagaimana peran penting air bagi kehidupan yang selanjutnya dapat menumbuhkan
kesadaran untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi generasi mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses siklus hidrologi berlangsung?
b. Bagaimana pengaruh siklus hidrologi bagi ketersediaan
air dimuka bumi?
c. Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk melestarikan
ketersediaan air?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui proses siklus hidrologi ?
b. Untuk mengetahui pengaruh siklus hirologi bagi
ketersediaan air dimuka bumi
c. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dapat dilakukan
untuk melestarikan ketersediaan air
BAB 2
TELAAH PUSTAKA
2.1 Asal mula air
Tidak ada yang tau pasti bagaimana awal mula air
terbentuk. Keberadaan air telah diketahui sejak dahulu kala. Fungsi serta
manfaatnya pun telah diakui oleh manusia-manusia yang hidup sejak dulu.
Keberadaan air sejak dahulu kala dapat dibuktikan dengan adanya berbagai
ilmuwan yang mampu mengasilkan berbagai penelitian tentang air hingga
melahirkan disiplin ilmu air yang biasa disebut hidrologi.
2.2
Manfaat air bagi makhluk hidup
a.
Air Bekerja
Dengan Ajaib
Bila
Anda minum banyak air bersih dan jernih, maka hal tersebut akan memacu
peningkatan kesehatan Anda, di mana para peneliti menemukan bahwa, makin hari
makin banyak keuntungan dengan minum air dalam jumlah yang cukup bagi
kesehatan, termasuk:
Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik
Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat menyebabkan menurunnya metabolisme.
Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik
Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat menyebabkan menurunnya metabolisme.
b.
Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh
Anda akan mampu bekerja lebih
keras/berat bila mendapatkan air yang cukup. Sebagai tambahan, air dapat
memperkuat daya tahan tubuh Anda. Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen,
suatu bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai
energi saat Anda bekerja.
c. Tahan
lapar
Rasa lapar kadang merupakan
penyamaran dari rasa haus. Sewaktu anda mengalami dehidrasi (kekurangan air)
Anda mungkin merasa ingin makan padahal yang Anda butuhkan sebenarnya adalah
air. Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk
mencegah makan berlebihan.
mencegah makan berlebihan.
d. Mengurangi
resiko terhadap beberapa macam penyakit
Para peneliti saat ini meyakini
bahwa cairan atau tepatnya air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko
terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, dan
kanker kandung kemih.
2.3
Sumber air
Sumber air yang dapat dimanfaatkan
dialam ini digolongkan menjadi 3, yaitu :
a. Air hujan
Air hujan adalah air yang menguap
karena panas dan mengembaara di udara. Air hujan merupakan sumber air yang
paling penting, terutama bagi daerah kering.
b. Air tanah
Air tanah merupakan air yang
terdapat diantara butir-butir tanah dan retakan batuan yang ada didalam tanah.
Air tanah terjadi karena tanah memiliki kemampuan infiltrasi/daya serap.
c. Air permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang
mengalir di permukaan bumi. Dalam proses pengaliran ini, kemungkinan terjadi
pencemaran air lebih besar. Cotoh air permukaan adalah air yang mengalir
disungai.
2.4
Syarat air bersih
a. Syarat fisis
Air hendaknya tidak berasa, tidak
berbau, tidak berwarna, dan memiliki suhu ± 25ºC.
b. Syarat kimia
Air tidak boleh mengandung zat-zat
mineral dan zat-zat kimia yang jumlahnya melampui batas.
c. Syarat bakteorologi
Air tidak boleh mengandung
bakteri-bakteri apapun yang jumlahnya melebihi batas.
2.5
Klasifikasi air
a. Kelas I
Air yang dapat digunakan untuk air minum, mengolah makanan,
dan untuk hal-hal lain yang mengharuskan keadaan air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
b. Kelas II dan III
Air yang dapat digunakan untuk sarana/prasarana rekreasi,
peternakan, pengairan tanaman, dan budidaya ikan tawar.
c. Kelas IV
Air yang dapat digunakan untuk industri, pengairan tanaman,
dll.
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Metode penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah telaah
pustaka. Kami mencari berbagai sumber, baik itu buku maupun browsing internet,
guna memperoleh data yang baik dalam penyusunan makalah ini.
3.2 Tempat dan waktu
penelitian
Pengumpulan data kami lakukan di SMAN 1 Geger yang
beralamat di Jl. Raya Uteran No. 634 Geger Madiun.
3.3 Alat
a.
Laptop
b.
Lks PLH kelas XI
semester gasal
c.
Pulpen
d.
Buku catatan
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
a.
Bagaimana proses siklus hidrologi berlangsung ?
Siklus
hidrologi adalah
suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara
terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi.
Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada
ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami
kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Pemanasan
air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai
presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet),
hujan gerimis atau kabut.
b.
Bagaimana pengaruh siklus hidrologi terhadap
ketersediaan air dimuka bumi?
Dengan adanya siklus hidrologi menyebabkan kuantitas air dibumi relatif
tetap.
c. Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk melestarikan
ketersediaan air?
i.
Menggunakan air
secara bijak
ii.
Melakukan
reboisasi hutan gundul
iii.
Memperbaiki
pipa-pipa dan kran air
iv.
Dan lain-lain
4.2 Pembahasan
a. Bagaimana proses siklus hidrologi berlangsung ?
Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan
perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari
sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi,
air melepaskan energi dengan lingkungannya dan memanaskan lingkungan. Siklus hidrologi secara
signifikan berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi. Bahkan saat air dalam keadaan masing-masing
memainkan peran penting, siklus
hidrologi membawa signifikansi dalam keberadaan air di planet kita dengan
mentransfer air dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Mulai dari memurnikan
air, mengisi ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai
bagian dunia.
Siklus Hidrologi dibedakan menjadi
3, yaitu :
i.
Siklus pendek
Urutan siklus pendek meliputi :
![]() |
Gambar 4.1 Fase
siklus hidrologi pendek
![](file:///C:/Users/Toshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Gambar 4.2 Siklus hidrologi pendek
ii.
Siklus hidrologi sedang
Fase siklus
hidrologi sedang meliputi :
![]() |
Gambar 4.3 Fase
siklus hidrologi sedang
![]() |
Gambar 4.4
Siklus hidrologi sedang
iii.
Siklus hidrologi panjang
Fase siklus
hidrologi panjang meliputi :
![](file:///C:/Users/Toshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif)
Gambar 4.5 Fase
siklus hidrologi panjang
![]() |
Gambar 4.6
Siklus hidrologi panjang
Selain terdapat pembagian
jenis, dalam siklus hidrologi juga terdapat beberapa istilah yang lazim
digunakan. Istilah-istilah itu meliputi :
i.
Presipitasi
Uap air yang
jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi
di samping itu, presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail), kabut menetes
(fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil)
air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari
terjadi di atas lautan.
ii.
Canopy intersepsi
Pengendapan
yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya menguap kembali ke atmosfer
daripada jatuh ke tanah.
iii.
Pencairan salju
Limpasan
yang dihasilkan oleh salju mencair.
iv.
Limpasan (runoff)
Berbagai
cara di mana air bergerak di seluruh negeri. Ini mencakup baik limpasan
permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran (channel runoff). Karena
mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, atau disimpan di
danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia lainnya.
v.
Infiltrasi
Aliran air
dari permukaan tanah ke dalam tanah. Setelah disusupi, air menjadi kelembaban
tanah (soil moisture) atau air tanah (groundwater).
vi.
Arus Bawah Permukaan
Aliran air
bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air bawah permukaan dapat kembali ke
permukaan (misalnya sebagai pegas atau dipompa) atau akhirnya meresap ke dalam
lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada elevasi lebih rendah dari tempat
itu disusupi, di bawah tekanan gaya gravitasi atau gravitasi diinduksi. Tanah
cenderung bergerak lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat
tetap dalam akuifer selama ribuan tahun.
vii.
Penguapan
Transformasi
air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah ke lapisan atmosfer. Sumber
energi untuk penguapan utama adalah radiasi matahari. Penguapan banyak yang
implisit meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun bersama-sama mereka secara
khusus disebut sebagai evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi tahunan total
sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mi) volume air, 434.000 km3 (104.000 cu mi)
yang menguap dari lautan.
viii.
Sublimasi
Perubahan
wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) ke uap air.
ix.
Adveksi
Gerakan air
- dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer. Tanpa adveksi, air yang
menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas tanah.
x.
Kondensasi
perubahan
uap air menjadi tetesan air cair di udara, wujud kondensasi berupa awan dan
kabut.
xi.
Transpirasi
Pelepasan
uap air dari tanaman dan tanah ke udara.
b.
Bagaimana pengaruh siklus hidrologi terhadap
ketersediaan air dibumi?
Dengan adanya
siklus hidrologi kuantitas air muka bumi relatif tetap. Karena, meskipun air
digunakan terus menerus air akan tetap mengalami siklus hidrologi. Hal inilah
yang membuat jumlah air dari waktu ke waktu relatif tetap. Namun, jumlah air
yang tetap bukan berarti kualitasnya turut tetap. Sebab dalam siklus hidrologi
air akan bersinggungan langsung dengan lingkungan. Seperti yag kita ketahui,
kualitas lingkungan dari tahun ke tahun mengalami kemunduran, begitu pula
dengan kualitas air. Oleh karenanya tidak heran jika lama-kelamaan didunia ini
akan terjadi krisis air bersih yang layak untuk dikonsumsi.
c.
Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk melestarikan
ketersediaan air ?
i.
Menggunakan air secara bijak
Sadar atau tidak
seringkali kita menggunakan air secara berlebihan. Padahal jumlah air bersih
semakin berkurang. Untuk itu kita harus bersikap bijak dalam menggunakan air.
Misalnya, jika saat ini kita masih terbiasa mandi dengan gayung, ubahlah
kebiasaan itu dengan menggunakan shower. Sebab, dengan memakai shower, air yang
kita gunakan akan lebih sedikit dan efisien.
ii.
Melakukan reboisasi pada hutan gundul
Reboisasi
dilakukan untuk menghasilkan tanaman-tanaman baru yang kar-akarnya mampu
menampung cadangan air. Sehingga ketika musim kemarau, kelangkaan air pun bisa
dihindari.
iii.
Memperbaiki pipa-pipa dan kran air
Jika ada
pipa-pipa dan kran air yang rusak atau bocor hendaknya segera diperbaiki. Hal
ini bertujuan untuk menghindari adanya air yang terbuang sia-sia melalui pipa
atau kran tersebut.
Pada dasarnya
seluruh usaha yang dapat kita lakukan untuk menjaga ketersediaan air haruslah
bermula dari adanya kesadaran dari dalam diri sendiri dan komitmen untuk
melakukan usaha itu secara berkelanjutan.
BAB 5
SARAN DAN KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Meskipun air mengalami siklus hidrologi, hal itu tidak
menjamin air bersih selalu ada. Untuk itu perlu ada upaya dan kesadaran untuk
menghemat air.
5.2 Saran
Perlu ada kesadaran dari dalam diri sendiri untuk
melakukan penghematan air agar ketersediaan air terjaga hingga masa yang akan
datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar