Minggu, 28 April 2013
Fakir Sosial ??
Sedikit aneh mendengar frase ini??Atau justru malah baru pertama kali mendengar??
Hehehe.. Pagi ini frase "Fakir Sosial" baru pertama kali saya gunakan dalam hidup saya. Ada seorang teman yang menginbox akun fb saya. Banyak percakapan yang telah kami buat hingga berujung pada kritikan membangun dari dia bahwa saya sebenarnya bukan golongan orang yang tertutup, saya hanya kurang hidup bersosial.
Hehehe.. Pagi ini frase "Fakir Sosial" baru pertama kali saya gunakan dalam hidup saya. Ada seorang teman yang menginbox akun fb saya. Banyak percakapan yang telah kami buat hingga berujung pada kritikan membangun dari dia bahwa saya sebenarnya bukan golongan orang yang tertutup, saya hanya kurang hidup bersosial.
Sabtu, 27 April 2013
Motivasi : Gagal itu bukan akhir dari segalanya
Terkadang rasa kecewa itu nggak bisa diungkapkan dan nggak perlu berbagai alasan. Yang terasa hanya rasa sesak yang cukup kuat membuat paru-paru terasa nyeri.Bukan kebencian yang tertanam. Hanya sedikit rasa kecewa yang terus menerus bertambah dan akhirnya mengendap seperti ini.
Kenapa masih menyimpannya jika tau kecewa membuat sakit ???
Aku pun tak menemukan jawaban untuk pertanyaan itu. Semua sakit. Hanya itu saja.
Lelah?
Tentu, aku lelah dengan waktu. Aku lelah dan jemu menantang realita. Meretas benang-benang mimpi yang begitu lemah. Mencoba menegakkanya. Pelan dan pelan kubangun optimisme bahwa benang mimpi ini akan berdiri kokoh dan menjadi nyata. Tapi apa?? waktu dengan tanpa dosa membunuh semua optimisme ku.
Kenapa aku diam saja??
Bukan.. aku tidak diam. Aku telah berusaha. Aku telah mencoba mengejar mimpi-mimpi itu. Dan kini semua sudah terjawab. Bahwa aku kembali mendapat keberhasilan yang tertunda.
Posting ini untuk diri saya sendiri. Untuk motivasi saya. Untuk memupuk rasa semangat dalam diri saya. Bahwa hari ini gagal, bukan berarti selamanya akan gagal. Terus mencoba, terus berusaha, dan Tawakal kepada Allah subhanallaahu wa ta`ala. :)
Kenapa masih menyimpannya jika tau kecewa membuat sakit ???
Aku pun tak menemukan jawaban untuk pertanyaan itu. Semua sakit. Hanya itu saja.
Lelah?
Tentu, aku lelah dengan waktu. Aku lelah dan jemu menantang realita. Meretas benang-benang mimpi yang begitu lemah. Mencoba menegakkanya. Pelan dan pelan kubangun optimisme bahwa benang mimpi ini akan berdiri kokoh dan menjadi nyata. Tapi apa?? waktu dengan tanpa dosa membunuh semua optimisme ku.
Kenapa aku diam saja??
Bukan.. aku tidak diam. Aku telah berusaha. Aku telah mencoba mengejar mimpi-mimpi itu. Dan kini semua sudah terjawab. Bahwa aku kembali mendapat keberhasilan yang tertunda.
Posting ini untuk diri saya sendiri. Untuk motivasi saya. Untuk memupuk rasa semangat dalam diri saya. Bahwa hari ini gagal, bukan berarti selamanya akan gagal. Terus mencoba, terus berusaha, dan Tawakal kepada Allah subhanallaahu wa ta`ala. :)
Kamis, 25 April 2013
Tanggung Jawab itu perlu sobat
Saat ini banyak yang gembar-gembor bahwasanya mental dan moral generasi muda semakin terpuruk. Bahkan bisa jadi info seputar bobroknya mental dan moral generasi muda menjadi hal yang sangat in untuk dibahas.
Banyak ulasan yang mengatakan bahwa bobroknya mental generasi muda disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari pergaulan, teknologi, TV, Dll. Tapi apa itu semua benar-benar penyebab dari masalah tersebut??
Jujur, saya kurang setuju dengan opini-opini tersebut. Menurut saya, penyebab dari masalah krisis mental dan moral ini adalah kuranganya rasa tanggung jawab yang ditanamkan pada si anak itu sendiri.
Rasa Tanggung jawab???
Ya, rasa tanggung jawab yang selama ini mungkin dikesampingkan untuk ditanamkan sebagai karakter anak. Saat ini kebanyakan orang tua menuntut anak-anak mereka menjadi anak yang terlihat cemerlang disekolah, memiliki nilai rapor yang fantastis, tanpa peduli bagaimana cara anak tersebut mendapatkan nilai fantastis itu dirapor mereka. Dan inilah satu dampak dari kurangnya rasa tanggung jawab itu.
Saya sendiri sebagai pelajar pun prihatin dengan kenyataan tersebut. Sebab, saya juga mengalami dan merasakan hal itu secara langsung dan nyata. Saya tahu, bagaimana suasana kelas saat ulangan. Saya tahu bagaimana semua tindakan-tindakan rela dilakukan demi mendapat nilai fantastis diatas kertas ulangan.
Banyak ulasan yang mengatakan bahwa bobroknya mental generasi muda disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari pergaulan, teknologi, TV, Dll. Tapi apa itu semua benar-benar penyebab dari masalah tersebut??
Jujur, saya kurang setuju dengan opini-opini tersebut. Menurut saya, penyebab dari masalah krisis mental dan moral ini adalah kuranganya rasa tanggung jawab yang ditanamkan pada si anak itu sendiri.
Rasa Tanggung jawab???
Ya, rasa tanggung jawab yang selama ini mungkin dikesampingkan untuk ditanamkan sebagai karakter anak. Saat ini kebanyakan orang tua menuntut anak-anak mereka menjadi anak yang terlihat cemerlang disekolah, memiliki nilai rapor yang fantastis, tanpa peduli bagaimana cara anak tersebut mendapatkan nilai fantastis itu dirapor mereka. Dan inilah satu dampak dari kurangnya rasa tanggung jawab itu.
Saya sendiri sebagai pelajar pun prihatin dengan kenyataan tersebut. Sebab, saya juga mengalami dan merasakan hal itu secara langsung dan nyata. Saya tahu, bagaimana suasana kelas saat ulangan. Saya tahu bagaimana semua tindakan-tindakan rela dilakukan demi mendapat nilai fantastis diatas kertas ulangan.
Pulanglah Pulang....
Jiwa yang sunyi
Kosong
Jauh dari kedamaian
Lorong panjang ini semakin gelap
Meniti titian lembab yang sempit
Gelap
Pengap
Tanpa lentera
Tap... Tap... Tap...
Nurani berkata untuk kembali saja
Pulanglah
Jangan pergi lagi
Nurani berteriak nyaring
Apa???
Kenapa kau berpura-pura bisu
Nyalang nurani tak pernah kau dengar!!
Bodoh !!!
Hei !
Cepat kembali
Pulanglah
Jangan meniti lorong gelap itu
Pulanglah
Pulanglah pulang ...
Jiwa yang lemah
Kembalilah
Jangan pernah takut kembali
Mengakui semua dosa pada Rabb mu
Sebelum semua terlambat.....
@@Kedamaian hati kan kau raih saat hatimu dekat denganNya@@
Rabu, 24 April 2013
Jalan Lurus itu.... Mimpi
Jalan lurus itu...
Jalan yang paling sulit `tuk dilalui
Lurus tanpa hambatan
Justru sarat dengan tanda tanya bukan ????
Jalan lurus itu...
Indah memang
Tapi datar
Sangat datar
Satu detik saja lengah
Jalan lurus itu akan berliku
Jalan lurus itu
Terkadang hanya ada dalam imajinasi
Bergerak lurus tanpa menoleh
Membunuh segenap kesempatan
Segalanya... Indah
Jika berada disaat yang tepat
Jalan yang paling sulit `tuk dilalui
Lurus tanpa hambatan
Justru sarat dengan tanda tanya bukan ????
Jalan lurus itu...
Indah memang
Tapi datar
Sangat datar
Satu detik saja lengah
Jalan lurus itu akan berliku
Jalan lurus itu
Terkadang hanya ada dalam imajinasi
Bergerak lurus tanpa menoleh
Membunuh segenap kesempatan
Segalanya... Indah
Jika berada disaat yang tepat
Selasa, 23 April 2013
Apakah Saya Cacat Sosial ?
Sederhana...
Kalian sering mendengar kata itu?
Apa itu sederhana? Sesuatu yang tidak berlebihan dari banyak sudut pandang manusia normal?
Terkadang saya sering menertawakan hidup yang saya jalani. Bagaimana tidak? Hidup saya dipenuhi dengan kosakata yang sebenarnya sangat umum digunakan.
Sederhana, Sahabat, Sosial, Solidaritas, Bla... Bla.. Bla...
Semua itu akrab sekali dengan telinga saya. Tapi jujur, terkadang saya yang notabene suka berbicara panjang lebar ini sering mati kutu hanya dengan pertanyaan-pertanyaan sepele yang dilontarkan anak-anak.
Seringkali saya berteman dengan anak-anak. Dalam hal ini anak-anak adalah mereka yang berumur 10 tahun kebawah. Dan saya?? Sekarang saya telah berumur 17 tahun.
Seringkali saat saya bermain dengan mereka, menghabiskan waktu dengan tanpa rasa bersalah, dan lain-lain. Mereka bertanya pada saya, "Solidaritas itu apa? Sahabat itu apa? Hidup sosial itu bagaimana? DLL !"
Itu sebenarnya pertanyaan mudah kan?
Tapi jujur, saya seringkali bingung dan kehabisan kata-kata untuk mendefinisikan hal itu kepada meraka.
Apa ini salah satu ciri-ciri bahwa saya menderita cacat sosial??
Sama sekali hal itu tidak pernah menjadi beban dalam hidup saya. Saya merasa menjadi orang yang beruntung karena Allah telah melimpahkan berbagai rahmat dan kebahagiaan kepada saya. Terbersit diotak saya, bahwa saya hidup didunia ini hanya sekali. Maka dari itu saya harus bisa menikmati karunia itu. Sehingga, ketika saya menikmati karunia Allah itu, apakah saya salah? Apakah saya menderita cacat sosial ? Siapapun yang mengerti tentang psikologi, Saya mohon, beri tahu saya ... Beri saya nasehat.
Kalian sering mendengar kata itu?
Apa itu sederhana? Sesuatu yang tidak berlebihan dari banyak sudut pandang manusia normal?
Terkadang saya sering menertawakan hidup yang saya jalani. Bagaimana tidak? Hidup saya dipenuhi dengan kosakata yang sebenarnya sangat umum digunakan.
Sederhana, Sahabat, Sosial, Solidaritas, Bla... Bla.. Bla...
Semua itu akrab sekali dengan telinga saya. Tapi jujur, terkadang saya yang notabene suka berbicara panjang lebar ini sering mati kutu hanya dengan pertanyaan-pertanyaan sepele yang dilontarkan anak-anak.
Seringkali saya berteman dengan anak-anak. Dalam hal ini anak-anak adalah mereka yang berumur 10 tahun kebawah. Dan saya?? Sekarang saya telah berumur 17 tahun.
Seringkali saat saya bermain dengan mereka, menghabiskan waktu dengan tanpa rasa bersalah, dan lain-lain. Mereka bertanya pada saya, "Solidaritas itu apa? Sahabat itu apa? Hidup sosial itu bagaimana? DLL !"
Itu sebenarnya pertanyaan mudah kan?
Tapi jujur, saya seringkali bingung dan kehabisan kata-kata untuk mendefinisikan hal itu kepada meraka.
Apa ini salah satu ciri-ciri bahwa saya menderita cacat sosial??
Sama sekali hal itu tidak pernah menjadi beban dalam hidup saya. Saya merasa menjadi orang yang beruntung karena Allah telah melimpahkan berbagai rahmat dan kebahagiaan kepada saya. Terbersit diotak saya, bahwa saya hidup didunia ini hanya sekali. Maka dari itu saya harus bisa menikmati karunia itu. Sehingga, ketika saya menikmati karunia Allah itu, apakah saya salah? Apakah saya menderita cacat sosial ? Siapapun yang mengerti tentang psikologi, Saya mohon, beri tahu saya ... Beri saya nasehat.
Jumat, 19 April 2013
Kau tak pernah tau
Saat matamu terjaga kawan..
dari lelap tidur panjang di pagi buta
Nikmatilah harimu kawan
Hari yang kau tak pernah tau...
Apakah ini hari terakhir atau bukan
Segarnya pagi
Embun yang menggantung
Mentari yang malu meninggi
Semuanya....
Kau tak pernah tau....
Apakah ini pagi terakhirmu atau bukan
Saat mentari meninggi...
Membalut segenap langit yang terang
Berlomba memanasi bumi..
Semuanya..
Kau tak pernah tau..
Apakah ini siang terakhirmu atau bukan
Saat senja datang
Membaurkan rona merah yang mempesona
Menebar keanggunan alam
Semuanya..
Kau tak pernah tau
Apakah ini sore terakhirmu atau bukan
Saat mentari tidur
Menutup sinar panasnya
Menebarkan cahaya bulan
Gemerlap bintang itu
Dan membasuh bumi dengan gelap
Semuanya..
Kau tak pernah tau...
Apakah ini malam terakhirmu atau bukan...
Semuanya ..
Semuanya..
Kau tak pernah tau...
Apakah ini nafas terakhirmu atau bukan
dari lelap tidur panjang di pagi buta
Nikmatilah harimu kawan
Hari yang kau tak pernah tau...
Apakah ini hari terakhir atau bukan
Segarnya pagi
Embun yang menggantung
Mentari yang malu meninggi
Semuanya....
Kau tak pernah tau....
Apakah ini pagi terakhirmu atau bukan
Saat mentari meninggi...
Membalut segenap langit yang terang
Berlomba memanasi bumi..
Semuanya..
Kau tak pernah tau..
Apakah ini siang terakhirmu atau bukan
Saat senja datang
Membaurkan rona merah yang mempesona
Menebar keanggunan alam
Semuanya..
Kau tak pernah tau
Apakah ini sore terakhirmu atau bukan
Saat mentari tidur
Menutup sinar panasnya
Menebarkan cahaya bulan
Gemerlap bintang itu
Dan membasuh bumi dengan gelap
Semuanya..
Kau tak pernah tau...
Apakah ini malam terakhirmu atau bukan...
Semuanya ..
Semuanya..
Kau tak pernah tau...
Apakah ini nafas terakhirmu atau bukan
Tanpa nama
Entri yang ini nggak aku kasih judul :D
karena e karena gambar ini karya bersama.. hehehehe
Kamis, 18 April 2013
Puisi jum`at siang 2
Mungkin aku harus terbiasa dengan ini
Sepi...
Mungkin semua kenangan itu harus kubuang secepatnya...
Sepi...
Sunyi tanpa pemikiran
Sunyi tanpa setitik suara pun
Suara itu...
Suara itu kian jauh
Menelusup dalam waktu yang memudar...
Sepi...
Sepi...
Jika saja...
Semua dapat terulang...
Mungkin sepi ini tak kan terjadi begitu
cepat....
Sabian... Sabian... 211502
Kamis, 11 April 2013
The Last Rp81111,-
Riuh....
Sarat dengan tangis dalam yang samar terdengar
Hari-hari itu
Akhir dan berakhir...
Bahkan terakhiri... dengan paksa
Satu-satu hari...
Bolehkah air mata ini jatuh?
Bolehkah jiwa rapuh ini berteriak ?
Nyaring !
Melepas semua beban keasingan ini?
Satu-satu hari telah pergi...
Mungkin ini terakhir kali
Saat semua hari-hari telah pergi
Saat tenun kesempatan telah memudar
Satu-satu hari telat pergi...
Akankah esok masih ada?
Akankah jiwa karang kembali?
Satu-satu hari telah pergi..
Selamat jalan sobat !
Kau, hari-hari itu...
Semua ada
Dalam salam jabat erat terakhirku ...
Dalam biemyueihti peyu untukmu...
Sarat dengan tangis dalam yang samar terdengar
Hari-hari itu
Akhir dan berakhir...
Bahkan terakhiri... dengan paksa
Satu-satu hari...
Bolehkah air mata ini jatuh?
Bolehkah jiwa rapuh ini berteriak ?
Nyaring !
Melepas semua beban keasingan ini?
Satu-satu hari telah pergi...
Mungkin ini terakhir kali
Saat semua hari-hari telah pergi
Saat tenun kesempatan telah memudar
Satu-satu hari telat pergi...
Akankah esok masih ada?
Akankah jiwa karang kembali?
Satu-satu hari telah pergi..
Selamat jalan sobat !
Kau, hari-hari itu...
Semua ada
Dalam salam jabat erat terakhirku ...
Dalam biemyueihti peyu untukmu...
Karya Otak yang sumpek :D
Kemarin otak lagi sumpek banget. Nyoba coret-coret kertas gambar. Jadinya kayak gini,... ????
Gak usah tanya maksud gambarnya apa...
Ini gambarnya gak punya maksud kok.. hehehehe
Selasa, 09 April 2013
Satu, Satu hari
Satu persatu deretan hari terlalui
Menghilang
Tanpa harapan mimpi ini terwujud
Akankah semua berakhir seperti ini?
Tanpa wujud
Tanpa ekspresi
Satu persatu deretan hari terlalui
Menghilang
Menutup asa yang sempat muncul
Mengeringkan segenap harapan
Satu persatu deretan hari terlalui
Menghilang
Hingga sebutir mimpi pun tak tertambat
Hilang...
Hilang...
Deretan hari itu menghilang...
Semua
#selamat tinggal selamat jalan...... sobat
Menghilang
Tanpa harapan mimpi ini terwujud
Akankah semua berakhir seperti ini?
Tanpa wujud
Tanpa ekspresi
Satu persatu deretan hari terlalui
Menghilang
Menutup asa yang sempat muncul
Mengeringkan segenap harapan
Satu persatu deretan hari terlalui
Menghilang
Hingga sebutir mimpi pun tak tertambat
Hilang...
Hilang...
Deretan hari itu menghilang...
Semua
#selamat tinggal selamat jalan...... sobat
Langganan:
Postingan (Atom)