Pagi yang dingin menyapa kulitku..
Meresap ke dalam pori..
Membekukan saraf dan nadiku..
Tapi sedikitpun tak membuatku beku..
Pada angan tentangmu..
Kau .. si mata cokelatku..
Apa kabar?
Aku disini menanggung rindu..
Merindu yang menyiksa..
Pada kehadiranmu..
Pada senyum manismu..
Pada tatap lembutmu yang memikat itu..
Hai .. si mata cokelatku...
Aku rindu..
Jangan kau tanya seberapa besar..
Karena...
Bilangan avogadro pun tak mampu mendefinisikan
Hai.. si mata cokelatku..
Aku ingin terus bersamamu..
Mengukir kisah indah berdua..
Hanya bersamamu..
Sekarang.. Seterusnya.. Selamanya..
Meresap ke dalam pori..
Membekukan saraf dan nadiku..
Tapi sedikitpun tak membuatku beku..
Pada angan tentangmu..
Kau .. si mata cokelatku..
Apa kabar?
Aku disini menanggung rindu..
Merindu yang menyiksa..
Pada kehadiranmu..
Pada senyum manismu..
Pada tatap lembutmu yang memikat itu..
Hai .. si mata cokelatku...
Aku rindu..
Jangan kau tanya seberapa besar..
Karena...
Bilangan avogadro pun tak mampu mendefinisikan
Hai.. si mata cokelatku..
Aku ingin terus bersamamu..
Mengukir kisah indah berdua..
Hanya bersamamu..
Sekarang.. Seterusnya.. Selamanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar