Sayap-sayap
putih kian lusuh
Kian
enggan mengepak
Kian
rumit
Menyusut
air mata diam-diam
Kau
tak perlu takut kawan
Karena
aku,
“Orang
yang kau benci” ini `kan segera pergi
Jantung
ini telah lelah kawan
Paru-paru
pun tengah jengah bekerja
Memfilter
sari kehidupan yang kotor
Penuh
dusta dan topeng kemunafikan
Kau
tak perlu takut kawan,,
Sebentar
lagi senyum dibibirmu `kan terkembang
Saat
sukma mulai berjalan pulang
Kuingin
jiwa ini bersih
Bukan
kumuh seperti ini
Aku
tau..
Aku
tak mungkin memiliki jiwa itu
Karena
aku adalah beban `tuk kalian
Aku
adalah masalah `tuk kalian
Aku
adalah orang yang kau benci
Aku
adalah orang yang kau harapkan `tuk segera pergi
Kau
tak perlu khawatir kawan..
Akupun
sama...
Berharap
semua segera berakhir..
Berharap
semua tak terjadi..
Aku
bukan teman yang baik kawan..
Apalagi
untukmu...
Manusia
yang memiliki seribu sayap
Yang
kata orang kau baik
Aku
memang tak pantas berteman
Aku
tak pantas mengenalmu
Aku
tak pantas memberi kelam dalam kanvas hidupmu
Aku
hanyalah sebutir kerikil
Yang
tertutup debu ditengah sahara
Siapa
yang peduli padaku?
Sebutir
kerikil yang tak berguna...
Siapa
yang mengharap aku ada?
Seorang
pecundang pembawa masalah dan perpecahan
Aku
bermimpi kawan...
Suatu
saat..
Meski
hanya sekali..
Kuingin
mengukir senyum kebahagiaan dibibirmu..
Sebelum
Izrail mencabut nyawaku, sebentar lagi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar