Senin, 14 Mei 2012

RAPUNZEL versi 2012


 
Suatu ketika hiduplah sepasang Raja dan Ratu  bernama Suyanto Budhi Yuyianto dan Waljinah Nur Miyati. Mereka adalah raja dan ratu di Kerajaan Sagulan. Mereka  memiliki sepasang putri kembar yang diberi nama Raden Roro Rapunzel Yuyianto dan Raden Roro Nikita Milly Yuyianto. Keduanya lahir pada hari yang sama dengan jeda waktu sepuluh menit dua puluh detik dengan bantuan seorang dukun beranak ahli bernama Mpok Atiek.

Rapunzel dan  Nikita memiliki wajah yang mirip. Tinggi badan  mereka sama, berat badan sama, ukuran baju sama, yang beda hanya rambut mereka. Rapunzel memiliki rambut berwarna keemasan, sedangkan  rambut Nikita hitam berkilau. Rambut Rapunzel yang unik itu membuatnya lebih populer dibandingkan Nikita.

@@@

Dilain tempat, terdapat sebuah kerajaan yang bernama  kerajaan cekidang-cekiding. Kerajaan  itu diperintah oleh Raja  Ndjoyo Suwepemardipanta Diningrat dan Ratu Njenggrik Angkasaningratan. Mereka memiliki seorang putra bernama Raden Imin Sugondo Ndjoyo Suwepemardipanta Diningrat.


Kerajaan sagulan dan cekidang-cekiding merupakan dua kerajaan yang sama-sama megah di Negeri Dongeng. Untuk itu kedua kerajaan ini mendirikan sekolah sihir bagi keturunan kedua kerajaan dan  anak-anak kaum bangsawan disekitarnya untuk belajar ilmu sihir. sekolah ini diberi nama “saguding” alias Sagulan cekidang-cekiding.Di saguding inilah Rapunzel, Nikita, dan Pangeran Imin belajar ilmu sihir. Di mana Pangeran Imin merupakan senior Nikita dan Rapunzel. Dan sudah sejak  lama Nikita dan Rapunzel meyukai Pangeran Imin. namun Nikita dan Rapunzel tidak ada yang mengetahui perasaan satu sama lain.

@@@

Di  Saguding ......

Tak berbeda dengan sekolah-sekolah lain, di Saguding pun ada MOS untuk para junior yang baru bergabung di sekolah ini. Cuma bedanya kalo disekolah lain, kalo ada junior yang melanggar aturan mereka bakal dihukum dengan hukuman lari lapangan, hormat ke tiang bendera, dibentak-bentak, de el el. Kalo di Saguding hukuman mereka adalah disihir jadi katak selama 15 menit, bersihin sapu-sapu terbang, bersihin rambut gimbalnya kakek urip, de el el.Pokonya semua terasa lebih aneh bin ajaib di saguding.

Setelah tiga hari mengikuti MOS, Rapunzel, Nikita dan para junior lain di Saguding saat ini tengah berkumpul di aula saguding. Mereka telah bersiap-siap untuk mengikuti malam inagurasi  untuk  penutupan MOS. Sejenak kemudian pandangan para junior itu langsung mendongak keatas melihat ada permadani emas terbang diatas mereka. Ternyata yang menaiki permadani itu adalah Pangeran Imin. Semua mata tersepona, eh, terpesona melihat Pangeran Imin. Termasuk Nikita dan Rapunzel.

Nikita yang sejak lama menyukai Pangeran Imin,  langsung mengerling manja saat Pangeran Imin mendekati barisannya. Pangeran Imin pun tersenyum, tapi ternyata senyum itu bukan untuk Nikita, melainkan untuk Rapunzel. Sedetik kemudian pangeran Imin mengulurkan tangannya untuk mengajak Rapunzel berdansa. Hati Nikita pun cekiit.... cekiiiit.... melihat hal itu. Diapun langsung berlari ke kamar mandi dan menangis sampai matanya benjol segede biji duren.

Rapunzel dan pangeran Imin yang tidak mengetahui hal itu, tanpa rasa bersalah menikmati malam  inagurasi itu sampai akhir. Saat acara itu berakhir, Pangeran Imin menawari Rapunzel untuk mengantarnya pulang dengan permadani emasnya.



Pangeran Imin      : Maukah kau kuantar pulang Rapunzel?
Rapunzel              : Sebenarnya aku mau, tapi Nikita pulang dengan siapa ?
Pangeran Imin      : Gampang, nanti biar aku suruh sopirku si Harry Muter jemput Nikita.
Rapunzel              : Okelah kalo beg…beg..begitu..

Pangeran Imin pun mengantar Rapunzel pulang. Nikita yang mengetahui hal itu merasakan cekit-cekit dihatinya yang semakin parah. Tak berapa lama, Harry Muter pun datang dengan sapu terbang 125 cc nya. Wajah Nikita semakin cemberut saja melihat penampilan Haary muter. “Udah jelek, culun, bajunya jadul, behelnya segede kawat bangunan, hidup lagi. Hhuhh... nasib-nasib...” gerutunya dalam hati.

Harry Muter dengan tanpa dosa malah senyum-senyum melihat Nikita. “Jarang-jarang disuruh si bos nganterin cewek cantik.” Batinnya. “Tak ada Rapunzel , Nikitapun boleh.” Tambahnya. Nikita agak ragu ketika hendak menaiki sapu terbang Haary Muter. Sebab, walaupun sapu terbang itu keluaran terbaru, tapi bodinya udah penyok disana-sini.

Nikita              : Eh, kok sapunya penyok gini ?
Harry Muter    : Oh , ini, biasalah, kemarin waktu nganterin si Ijah kepasar, sapunya    nabrak
 tukang sayur, jadinya penyok deh.
Nikita              : Ihh ... nanti jangan-jangan sapunya mogok lagi !
Harry Muter    :Huss... jangan sembarangan kalo ngomong. Kata Ustad Ucok sebagian perkataan
 itu do`a lho !
Nikita              : Ah, bodo amat. Udahlah, buruan anterin gua pulang !

Kemudian Haary Muter pun mengantarkan Nikita pulang dengan sapu terbangnya. Tapi baru sekitar 10 menit mereka terbang. Tiba-tiba sapu terbang Haary Muter batuk-batuk dan mesinnya mati.Kontan, Nikita dan Harry Muter pun jatuh ke tanah.

Brrukk....!!!

Nikita                   : Awww..... ihh.... apa gua bilang? Mogok kan!
Harry Muter         : Elu sih, udah gua bilangin ati-ati kalo ngomong. Ee... elu nya malah
 sewot.
Nikita.                  : Ah, bawel lu ! dari pada kayak gini mending gua jalan kaki aja !

Sambil menahan rasa sakit di kakinya yang keseleo,Nikita pun berjalan pulang. Gaunnya yang panjang membuatnya sulit berjalan, terlebih sepatu high heels nya yang saat itu tingginya 15 cm menambah penderitaannya. Akhirnya dia melepas sepatu itu dan membuangnya asal. Tanpa disadarinya, ternyata sepatu itu mengenai anjing galak yang saat itu sedang lepas dari kandangnya. Anjing itu pun mengejar Nikita dengan cepat. Tanpa pikir panjang Nikita pun langsung berlari dengan cepat seolah rasa keseleo di kakinya hilang sekejap.

Setelah merasa aman, diapun kembali berjalan tertatih-tatih menahan  kakinya yang  keseleo. Kini rambut panjangnya yang sebelumnya rapi, berubah menjadi super berantakan. Sesampainya di kerajaan sagulan, Nikita melihat Pangeran Imin dan Rapunzel sedang duduk berdua di taman kerajaan. Rupanya Pangeran Imin baru saja menyatakan cintanya pada Rapunzel.  Sayup-sayup dia mendengar pangeran Imin membacakan puisi untuk Rapunzel.

Sorot matamu yang teduh
Telah  memberiku harapan bahwa engkau adalah milikku
Senyum lembut yang selalu kau berikan
Telah  membiusku dalam hayal dan angan


Sungguh ku akui, engkaulah sang teroris cinta
yang telah menciptakan harapan indah
di saat gulita malam menyandra jiwa-jiwa hampa


kau merubah jiwaku yang sekeras batu
dalam keping pasir yang lemah
kau merubah otakku yang selalu menyangkal cinta
dalam keping sayang yang kian membekas


Nikita pun tak dapat menahan air mata. Hatinya terasa semakin cekit-cekit melihat mereka berdua. Diapun berlari menuju kamarnya yang terletak didekat taman itu. Pangeran Imin dan Rapunzel pun hanya bengong melihat Nikita dengan rambut acak-acakan, gaun kucel,dan  mata yang  benjol segede biji duren karena habis menangis. Mereka sama sekali tidak dapat menebak apa yang terjadi pada Nikita. Karena merasa nggak enak pada Nikita yang sedang sedih, Pangeran Imin pun pamit pulang.


@@@

Di kamar Nikita....

Nikita masih saja menangis di kamarnya. Pintu kamar dia kunci rapa-rapat agar tidak ada yang melihatnya menangis. Seakan belum puas dengan matanya yang segede biji duren, diapun masih menangis lagi, mungkin dia pengen matanya nambah gede. Segede bola tennis... (hihihi,,, lebay...)


Disela-sela isak tangisnya dia berjanji dalam hati untuk membalas dendam pada Rapunzel. Diapun bertekad untuk segera belajar ilmu sihir dengan sebaik-baiknya agar bisa membalas dendam  pada Rapunzel. Nggak tanggung-tanggung, diapun langsung meraih handphone nya  dan menelpon Nyai Soimah Ting Ting yang notabene adalah guru sihir terbaik yang dikenalnya untuk memprivatnya mantra-mantra sihir.

@@@


Tiga tahun kemudian.....

Hubungan Rapunzel dan Pangeran Imin semakin dekat saja. Bahkan Raja Suyanto Budhi Yuyianto dan Raja Ndjoyo Suwepemardipanta Diningrat telah merencanakan tanggal pernikahan keduanya. Kontan saja hal itu membuat Nikita semakin cekit-cekit. Dan diapun tidak dapat membendung lagi niatnya untuk menyelakai Rapunzel.

Saat yang ditunggu Nikita pun tiba. Yaitu saat dimana dia akan melancarkan rencana jahatnya. Saat itu Rapunzel sedang memetik bunga melati di kebun istana sagulan. Nikita pun datang mendekati Rapunzel.

Nikita       : Zel, kamu inget nggak tempat favorit kita waktu kecil dulu ?
Rapunzel  : Inget dong ! rumah pohon kita kan ?
Nikita       : Iya,, emmm,, tiba-tiba aku jadi kangen sama tempat itu.
Rapunzel  : Kalo gitu gimana kalo kita kesana sekarang ?
Nikita       : Emang hari ini kamu nggak ada acara sama Pangeran Imin ?
Rapunzel  : Nggak ada, hari ini dia  nemuin Romy Ra apel buat belajar mantra terbang .
Nikita       : Kalo gitu ayo kita berangkat !
Rapunzel  : Ayo...

Rapunzel dan Nikita pun segera bergegas ke tempat favorit mereka sewaktu kecil dengan memakai pintu kemana saja milik Doraemon. Mereka pun sampai di tempat itu dalam hitungan detik.

Tempat itu adalah sebuah bukit kecil yang dipenuhi bunga-bunga mungil yang indah. Diantaranya ada aster, crysan, melati, sampai bunga deposito juga ada. Tapi untungnya disekitar bukit itu nggak ada bunga Raflesia arnoldi alias bunga bangkai. Diantara bunga-bunga itu ada sebuah pohon sawo yang menjulang tinggi. Diatas pohon itu ada rumah pohon mungil tempat favorit mereka. Dulu sewaktu tempat itu dihadiahkan oleh Raja Suyanto Budhi Yuyianto kepada mereka, merekapun sepakat memberinya nama “Bukit Impian”

Mereka berduapun langsung memanjat tangga-tangga di pohon itu dan masuk kerumah pohon. Saat tiba di dalam rumah pohon, tiba-tiba Nikita mengeluarkan tongkat sihirnya dan menyulapnya menjadi sapu terbang. Rapunzel pun bingung dengan sikap Nikita. Belum sempat dia bertanya kenapa,Nikita telah berada diluar rumah pohon dengan sapu terbangnya.

Nikita       : Hahahahaha.... bodoh sekali kau Rapunzel !
Rapunzel  : Apa yang sebenarnya kau inginkan Nikita ?
Nikita       : Aku ingin memiliki Pangeran Imin, dan kamu tentu tau, hal itu tidak akan
 terwujud jika kau ada. Untuk itulah aku akan mengurungmu disini !
Rapunzel  : Aku mohon, jangan lakukan itu Nikita, bukankah kita ini saudara kembar?
Nikita       : Hah, aku muak menjadi saudara kembarmu. Karena kau selalu lebih baik dari
 pada aku !

Sejenak kemudian Nikita merapalkan mantra sihirnya hasil belajar privat di Nyai Soimah Ting Ting.

“Hamlo koto samas sakoto tumbar mirijahe digae bumbuae..jeng..jeng... jeng... pesss”

Lalu pohon sawo itu berubah menjadi menara yang menjulang tinggi, dan dikelilingi oleh semak belukar. Belum cukup, Nikita pun merapalkan mantra lagi dan sekarang menara itu dikelilingi oleh kekuatan sihir yang hanya akan hilang jika Pangeran Imin datang menyanyikan lagu “abang tukang bakso”. Karena lagu itu adalah lagu favorit mereka ketika kecil.


@@@

Setelah peristiwa menghilangnya Rapunzel, kerajaan sagulan dan kerajaan cekidang-cekiding pun terasa hambar. Nikita memanfaatkan momen itu untuk menyamar menjadi Rapunzel. “Aku dan Rapunzel kan kembar, jadi aku tinggal mengecat rambutku ini dengan warna emas, maka aku akan sama persis dengan Rapunzel.” Ucapnya dalam hati.

Nikitapun pergi ke salon “chubby cutez” untuk mengecat rambutnya. Hanya butuh waktu 2 jam untuk mengecat rambutnya. Dan kini rambut Nikita telah berwarna keemasan. Namun, sepulangnya dari salon “chubby cutez” Nikita merasakan gatal-gatal yang luar biasa pada rambutnya. Selain itu rambutnya juga rontok dengan cepat. Diapun segera menelpon salon “chubby cutez” untuk membicarakan masalahnya. Dan ternyata salon itu telah melakukan mal praktek pada rambut Nikita dengan mengecat rambut Nikita dengan pewarna kain yang mengandung Rhodamin B.

Kontan Nikita pun menangis maratapi rambutnya yang rusak. Terlebih dia merasakan gatal-gatal yang sangat menyiksa kepalanya. Diapun menggaruk-nggaruk kepalanya sampai berdarah-darah. Karena saking banyaknya darah yang keluar dari kulir kepalanya, diapun merasakan pusing dan lama-lama tubuhnya mulai melemas. Karena merasa dia akan menghembuskan nafas terakhir, Nikita pun menyesali perbuatanya. Diapun segera menelpon Pangeran Imin dan mengakui perbuatannya serta memberi tahu keberadaan Rapunzel saat ini.

Sesaat setelah menelpon Pangeran Imin, Nikita pun menghembuskan nafas terakhirnya dalam kondisi kepala yang mengenaskan.

@@@

Setelah mendapat kabar dari Nikita, Pangeran Imin pun segera bergegas ke Bukit impian. Sesampainya di bukit itu dia segera mendekati menara yang menjulang tinggi diatas bukit itu. Dia masih tak percaya jika Rapunzel ada didalam menara itu. Karena menara itu sangat tinggi dan di penuhi semak belukar. Sampai beberapa saat diapun memutuskan untuk berteriak memanggil Rapunzel.

Rapunzel..............!!!! Rapunzel..........!!!! Rapunzel ............!!!!

Rapunzel yang mendengar suara Pangeran Imin langsung menengok kebawah menara. Dan dia mendapati Pangeran Imin sedang melambai-lambaikan tangannya.

Pangeran Imin      : Rapunzel..... kau tidak apa-apa?
Rapunzel              : Tolong aku pangeran !
Pangeran Imin      : Aku ingin menyelamatkanmu, tapi bagaimana caranya ?
Rapunzel              : Apa kamu hapal lagu Abang Tukang Bakso?
Pangeran Imin      : Ha? Memangnya kenapa ?
Rapunzel              : Mantra sihir ini akan hilang jika kamu menyanyi lagu itu !
Pangeran Imin      : Baiklah aku akan menyanyikannya untukmu !

Pangeran Imin pun bergeser beberapa langkah menjauhi menara itu dan mulai bernyanyi.

Abang tukang bakso mari-mari sini
Aku mau beli
Satu mangkok saja 200 perak
Yang banyak baksonya
Tidak pake saos
Tidak pake sambel
Juga tidak pake kol

Setelah Pangeran Imin menyanyi, perlahan-lahan menara ynag tinggi itu mengecil dan kembali menbentuk pohon sawo seperti sedia kala. Rapunzel pun segera turun dari pohon sawo itu, dan berlari memeluk Pangeran Imin. mereka berdua sangat bahagia karena dapat bersatu kembali.

Pangeran Imin pun segera  mengajak Rapunzel kembali ke kerajaan. Tujuh hari setelah kembali ke istana, mereka berdua pun menikah, dan satu tahun kemudian mereka telah dikaruniai sepasang putri kembar yang mereka beri nama Rapunmin dan Iminzel.


========TAMAT=======






OLEH : Pesia Wanudya Barokatul Ummah / 20 / XE









Tidak ada komentar:

Posting Komentar