Suatu
ketika hiduplah sepasang Raja dan Ratu bernama Suyanto Budhi Yuyianto dan Waljinah
Nur Miyati. Mereka adalah raja dan ratu di
Kerajaan Sagulan. Mereka memiliki
sepasang putri kembar yang diberi nama Raden Roro Rapunzel Yuyianto dan Raden
Roro Nikita Milly Yuyianto. Keduanya lahir pada hari yang sama dengan jeda
waktu sepuluh menit dua puluh detik dengan bantuan seorang dukun beranak ahli
bernama Mpok Atiek.
Rapunzel
dan Nikita memiliki wajah yang mirip.
Tinggi badan mereka sama, berat badan
sama, ukuran baju sama, yang beda hanya rambut mereka. Rapunzel memiliki rambut
berwarna keemasan, sedangkan rambut
Nikita hitam berkilau. Rambut Rapunzel yang unik itu membuatnya lebih populer
dibandingkan Nikita.
@@@
Dilain
tempat, terdapat sebuah kerajaan yang bernama
kerajaan cekidang-cekiding. Kerajaan
itu diperintah oleh Raja Ndjoyo
Suwepemardipanta Diningrat dan Ratu Njenggrik Angkasaningratan. Mereka memiliki
seorang putra bernama Raden Imin Sugondo Ndjoyo Suwepemardipanta Diningrat.
Kerajaan
sagulan dan cekidang-cekiding merupakan dua kerajaan yang sama-sama megah di
Negeri Dongeng. Untuk itu kedua kerajaan ini mendirikan sekolah sihir bagi
keturunan kedua kerajaan dan anak-anak
kaum bangsawan disekitarnya untuk belajar ilmu sihir. sekolah ini diberi nama
“saguding” alias Sagulan cekidang-cekiding.Di saguding inilah Rapunzel, Nikita,
dan Pangeran Imin belajar ilmu sihir. Di mana Pangeran Imin merupakan senior
Nikita dan Rapunzel. Dan sudah sejak lama Nikita dan Rapunzel meyukai Pangeran
Imin. namun Nikita dan Rapunzel tidak ada yang mengetahui perasaan satu sama
lain.
@@@
Di
Saguding ......
Tak
berbeda dengan sekolah-sekolah lain, di Saguding pun ada MOS untuk para junior
yang baru bergabung di sekolah ini. Cuma bedanya kalo disekolah lain, kalo ada
junior yang melanggar aturan mereka bakal dihukum dengan hukuman lari lapangan,
hormat ke tiang bendera, dibentak-bentak, de el el. Kalo di Saguding hukuman
mereka adalah disihir jadi katak selama 15 menit, bersihin sapu-sapu terbang,
bersihin rambut gimbalnya kakek urip, de el el.Pokonya semua terasa lebih aneh
bin ajaib di saguding.
Setelah
tiga hari mengikuti MOS, Rapunzel, Nikita dan para junior lain di Saguding saat
ini tengah berkumpul di aula saguding. Mereka telah bersiap-siap untuk
mengikuti malam inagurasi untuk penutupan MOS. Sejenak kemudian pandangan
para junior itu langsung mendongak keatas melihat ada permadani emas terbang
diatas mereka. Ternyata yang menaiki permadani itu adalah Pangeran Imin. Semua
mata tersepona, eh, terpesona melihat Pangeran Imin. Termasuk Nikita dan
Rapunzel.
Nikita
yang sejak lama menyukai Pangeran Imin, langsung
mengerling manja saat Pangeran Imin mendekati barisannya. Pangeran Imin pun
tersenyum, tapi ternyata senyum itu bukan untuk Nikita, melainkan untuk
Rapunzel. Sedetik kemudian pangeran Imin mengulurkan tangannya untuk mengajak
Rapunzel berdansa. Hati Nikita pun cekiit.... cekiiiit.... melihat hal itu.
Diapun langsung berlari ke kamar mandi dan menangis sampai matanya benjol
segede biji duren.
Rapunzel
dan pangeran Imin yang tidak mengetahui hal itu, tanpa rasa bersalah menikmati
malam inagurasi itu sampai akhir. Saat
acara itu berakhir, Pangeran Imin menawari Rapunzel untuk mengantarnya pulang
dengan permadani emasnya.
Pangeran
Imin : Maukah kau kuantar pulang
Rapunzel?
Rapunzel :
Sebenarnya aku mau, tapi Nikita pulang dengan siapa ?
Pangeran Imin :
Gampang, nanti biar aku suruh sopirku si Harry Muter jemput Nikita.
Rapunzel :
Okelah kalo beg…beg..begitu..
Pangeran
Imin pun mengantar Rapunzel pulang. Nikita yang mengetahui hal itu merasakan
cekit-cekit dihatinya yang semakin parah. Tak berapa lama, Harry Muter pun
datang dengan sapu terbang 125 cc nya. Wajah Nikita semakin cemberut saja melihat
penampilan Haary muter. “Udah jelek, culun, bajunya jadul, behelnya segede
kawat bangunan, hidup lagi. Hhuhh... nasib-nasib...” gerutunya dalam hati.
Harry
Muter dengan tanpa dosa malah senyum-senyum melihat Nikita. “Jarang-jarang
disuruh si bos nganterin cewek cantik.” Batinnya. “Tak ada Rapunzel , Nikitapun
boleh.” Tambahnya. Nikita agak ragu ketika hendak menaiki sapu terbang Haary
Muter. Sebab, walaupun sapu terbang itu keluaran terbaru, tapi bodinya udah
penyok disana-sini.
Nikita : Eh, kok sapunya penyok gini ?
Harry Muter : Oh , ini, biasalah, kemarin waktu
nganterin si Ijah kepasar, sapunya nabrak
tukang sayur, jadinya penyok deh.
Nikita : Ihh ... nanti jangan-jangan
sapunya mogok lagi !
Harry Muter :Huss... jangan sembarangan kalo ngomong.
Kata Ustad Ucok sebagian perkataan
itu do`a lho !
Nikita : Ah, bodo amat. Udahlah, buruan
anterin gua pulang !
Kemudian
Haary Muter pun mengantarkan Nikita pulang dengan sapu terbangnya. Tapi baru
sekitar 10 menit mereka terbang. Tiba-tiba sapu terbang Haary Muter batuk-batuk
dan mesinnya mati.Kontan, Nikita dan Harry Muter pun jatuh ke tanah.
Brrukk....!!!
Nikita : Awww..... ihh.... apa gua
bilang? Mogok kan!
Harry
Muter : Elu sih, udah gua bilangin
ati-ati kalo ngomong. Ee... elu nya malah
sewot.
Nikita. : Ah, bawel lu ! dari pada
kayak gini mending gua jalan kaki aja !
Sambil
menahan rasa sakit di kakinya yang keseleo,Nikita pun berjalan pulang. Gaunnya yang
panjang membuatnya sulit berjalan, terlebih sepatu high heels nya yang saat itu
tingginya 15 cm menambah penderitaannya. Akhirnya dia melepas sepatu itu dan
membuangnya asal. Tanpa disadarinya, ternyata sepatu itu mengenai anjing galak
yang saat itu sedang lepas dari kandangnya. Anjing itu pun mengejar Nikita
dengan cepat. Tanpa pikir panjang Nikita pun langsung berlari dengan cepat
seolah rasa keseleo di kakinya hilang sekejap.
Setelah
merasa aman, diapun kembali berjalan tertatih-tatih menahan kakinya yang keseleo. Kini rambut panjangnya yang
sebelumnya rapi, berubah menjadi super berantakan. Sesampainya di kerajaan
sagulan, Nikita melihat Pangeran Imin dan Rapunzel sedang duduk berdua di taman
kerajaan. Rupanya Pangeran Imin baru saja menyatakan cintanya pada Rapunzel. Sayup-sayup dia mendengar pangeran Imin
membacakan puisi untuk Rapunzel.
Sorot
matamu yang teduh
Telah memberiku harapan bahwa engkau adalah milikku
Senyum
lembut yang selalu kau berikan
Telah membiusku dalam hayal dan angan
Sungguh
ku akui, engkaulah sang teroris cinta
yang
telah menciptakan harapan indah
di
saat gulita malam menyandra jiwa-jiwa hampa
kau
merubah jiwaku yang sekeras batu
dalam
keping pasir yang lemah
kau
merubah otakku yang selalu menyangkal cinta
dalam
keping sayang yang kian membekas
Nikita
pun tak dapat menahan air mata. Hatinya terasa semakin cekit-cekit melihat
mereka berdua. Diapun berlari menuju kamarnya yang terletak didekat taman itu.
Pangeran Imin dan Rapunzel pun hanya bengong melihat Nikita dengan rambut
acak-acakan, gaun kucel,dan mata
yang benjol segede biji duren karena
habis menangis. Mereka sama sekali tidak dapat menebak apa yang terjadi pada
Nikita. Karena merasa nggak enak pada Nikita yang sedang sedih, Pangeran Imin
pun pamit pulang.
@@@
Di
kamar Nikita....
Nikita
masih saja menangis di kamarnya. Pintu kamar dia kunci rapa-rapat agar tidak
ada yang melihatnya menangis. Seakan belum puas dengan matanya yang segede biji
duren, diapun masih menangis lagi, mungkin dia pengen matanya nambah gede.
Segede bola tennis... (hihihi,,, lebay...)
Disela-sela
isak tangisnya dia berjanji dalam hati untuk membalas dendam pada Rapunzel.
Diapun bertekad untuk segera belajar ilmu sihir dengan sebaik-baiknya agar bisa
membalas dendam pada Rapunzel. Nggak
tanggung-tanggung, diapun langsung meraih handphone nya dan menelpon Nyai Soimah Ting Ting yang
notabene adalah guru sihir terbaik yang dikenalnya untuk memprivatnya
mantra-mantra sihir.
@@@
Tiga
tahun kemudian.....
Hubungan
Rapunzel dan Pangeran Imin semakin dekat saja. Bahkan Raja Suyanto Budhi
Yuyianto dan Raja Ndjoyo Suwepemardipanta Diningrat telah merencanakan tanggal
pernikahan keduanya. Kontan saja hal itu membuat Nikita semakin cekit-cekit.
Dan diapun tidak dapat membendung lagi niatnya untuk menyelakai Rapunzel.
Saat
yang ditunggu Nikita pun tiba. Yaitu saat dimana dia akan melancarkan rencana
jahatnya. Saat itu Rapunzel sedang memetik bunga melati di kebun istana
sagulan. Nikita pun datang mendekati Rapunzel.
Nikita : Zel, kamu inget nggak tempat favorit
kita waktu kecil dulu ?
Rapunzel : Inget dong ! rumah pohon kita kan ?
Nikita
: Iya,, emmm,, tiba-tiba aku jadi
kangen sama tempat itu.
Rapunzel : Kalo gitu gimana kalo kita kesana sekarang ?
Nikita : Emang hari ini kamu nggak ada acara
sama Pangeran Imin ?
Rapunzel : Nggak ada, hari ini dia nemuin Romy Ra apel buat belajar mantra
terbang .
Nikita
: Kalo gitu ayo kita berangkat !
Rapunzel : Ayo...
Rapunzel
dan Nikita pun segera bergegas ke tempat favorit mereka sewaktu kecil dengan
memakai pintu kemana saja milik Doraemon. Mereka pun sampai di tempat itu dalam
hitungan detik.
Tempat
itu adalah sebuah bukit kecil yang dipenuhi bunga-bunga mungil yang indah.
Diantaranya ada aster, crysan, melati, sampai bunga deposito juga ada. Tapi
untungnya disekitar bukit itu nggak ada bunga Raflesia arnoldi alias bunga bangkai. Diantara bunga-bunga itu ada
sebuah pohon sawo yang menjulang tinggi. Diatas pohon itu ada rumah pohon
mungil tempat favorit mereka. Dulu sewaktu tempat itu dihadiahkan oleh Raja
Suyanto Budhi Yuyianto kepada mereka, merekapun sepakat memberinya nama “Bukit
Impian”
Mereka
berduapun langsung memanjat tangga-tangga di pohon itu dan masuk kerumah pohon.
Saat tiba di dalam rumah pohon, tiba-tiba Nikita mengeluarkan tongkat sihirnya
dan menyulapnya menjadi sapu terbang. Rapunzel pun bingung dengan sikap Nikita.
Belum sempat dia bertanya kenapa,Nikita telah berada diluar rumah pohon dengan
sapu terbangnya.
Nikita : Hahahahaha.... bodoh sekali kau
Rapunzel !
Rapunzel : Apa yang sebenarnya kau inginkan Nikita ?
Nikita : Aku ingin memiliki Pangeran Imin, dan
kamu tentu tau, hal itu tidak akan
terwujud jika kau ada. Untuk itulah aku akan
mengurungmu disini !
Rapunzel : Aku mohon, jangan lakukan itu Nikita,
bukankah kita ini saudara kembar?
Nikita : Hah, aku muak menjadi saudara kembarmu.
Karena kau selalu lebih baik dari
pada aku !
Sejenak
kemudian Nikita merapalkan mantra sihirnya hasil belajar privat di Nyai Soimah
Ting Ting.
“Hamlo koto samas sakoto tumbar
mirijahe digae bumbuae..jeng..jeng... jeng... pesss”
Lalu
pohon sawo itu berubah menjadi menara yang menjulang tinggi, dan dikelilingi
oleh semak belukar. Belum cukup, Nikita pun merapalkan mantra lagi dan sekarang
menara itu dikelilingi oleh kekuatan sihir yang hanya akan hilang jika Pangeran
Imin datang menyanyikan lagu “abang tukang bakso”. Karena lagu itu adalah lagu
favorit mereka ketika kecil.
@@@
Setelah
peristiwa menghilangnya Rapunzel, kerajaan sagulan dan kerajaan
cekidang-cekiding pun terasa hambar. Nikita memanfaatkan momen itu untuk menyamar
menjadi Rapunzel. “Aku dan Rapunzel kan kembar, jadi aku tinggal mengecat
rambutku ini dengan warna emas, maka aku akan sama persis dengan Rapunzel.”
Ucapnya dalam hati.
Nikitapun
pergi ke salon “chubby cutez” untuk mengecat rambutnya. Hanya butuh waktu 2 jam
untuk mengecat rambutnya. Dan kini rambut Nikita telah berwarna keemasan.
Namun, sepulangnya dari salon “chubby cutez” Nikita merasakan gatal-gatal yang
luar biasa pada rambutnya. Selain itu rambutnya juga rontok dengan cepat.
Diapun segera menelpon salon “chubby cutez” untuk membicarakan masalahnya. Dan
ternyata salon itu telah melakukan mal praktek pada rambut Nikita dengan
mengecat rambut Nikita dengan pewarna kain yang mengandung Rhodamin B.
Kontan
Nikita pun menangis maratapi rambutnya yang rusak. Terlebih dia merasakan
gatal-gatal yang sangat menyiksa kepalanya. Diapun menggaruk-nggaruk kepalanya
sampai berdarah-darah. Karena saking banyaknya darah yang keluar dari kulir
kepalanya, diapun merasakan pusing dan lama-lama tubuhnya mulai melemas. Karena
merasa dia akan menghembuskan nafas terakhir, Nikita pun menyesali perbuatanya.
Diapun segera menelpon Pangeran Imin dan mengakui perbuatannya serta memberi
tahu keberadaan Rapunzel saat ini.
Sesaat
setelah menelpon Pangeran Imin, Nikita pun menghembuskan nafas terakhirnya
dalam kondisi kepala yang mengenaskan.
@@@
Setelah
mendapat kabar dari Nikita, Pangeran Imin pun segera bergegas ke Bukit impian.
Sesampainya di bukit itu dia segera mendekati menara yang menjulang tinggi
diatas bukit itu. Dia masih tak percaya jika Rapunzel ada didalam menara itu.
Karena menara itu sangat tinggi dan di penuhi semak belukar. Sampai beberapa
saat diapun memutuskan untuk berteriak memanggil Rapunzel.
Rapunzel..............!!!!
Rapunzel..........!!!! Rapunzel ............!!!!
Rapunzel
yang mendengar suara Pangeran Imin langsung menengok kebawah menara. Dan dia
mendapati Pangeran Imin sedang melambai-lambaikan tangannya.
Pangeran
Imin : Rapunzel..... kau tidak
apa-apa?
Rapunzel :
Tolong aku pangeran !
Pangeran
Imin : Aku ingin menyelamatkanmu,
tapi bagaimana caranya ?
Rapunzel :
Apa kamu hapal lagu Abang Tukang Bakso?
Pangeran
Imin : Ha? Memangnya kenapa ?
Rapunzel :
Mantra sihir ini akan hilang jika kamu menyanyi lagu itu !
Pangeran
Imin : Baiklah aku akan
menyanyikannya untukmu !
Pangeran
Imin pun bergeser beberapa langkah menjauhi menara itu dan mulai bernyanyi.
Abang
tukang bakso mari-mari sini
Aku
mau beli
Satu
mangkok saja 200 perak
Yang
banyak baksonya
Tidak
pake saos
Tidak
pake sambel
Juga
tidak pake kol
Setelah
Pangeran Imin menyanyi, perlahan-lahan menara ynag tinggi itu mengecil dan
kembali menbentuk pohon sawo seperti sedia kala. Rapunzel pun segera turun dari
pohon sawo itu, dan berlari memeluk Pangeran Imin. mereka berdua sangat bahagia
karena dapat bersatu kembali.
Pangeran
Imin pun segera mengajak Rapunzel
kembali ke kerajaan. Tujuh hari setelah kembali ke istana, mereka berdua pun
menikah, dan satu tahun kemudian mereka telah dikaruniai sepasang
putri kembar yang mereka beri nama Rapunmin dan Iminzel.
========TAMAT=======
OLEH
: Pesia Wanudya Barokatul Ummah / 20 / XE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar